KOTA MADIUN – Pada hari Kamis (18/1) Murid-murid TK Masyitoh Madiun melakukan kunjungan ke Pasar Besar Madiun. Kunjungan ini dihadiri oleh 150 murid beserta guru dari TK Masyitoh Madiun. Tidak seperti biasanya, suasana di Pasar Besar Madiun ramai dengan kedatangan puluhan anak taman kanak-kanak (TK). Mereka tampak mendatangi para penjual lalu membeli sesuatu. Ada yang membeli buah, sayur, tempe, tahu, dan sebagainya. Mereka diberi uang saku Rp. 10.000 untuk membeli sayur dan buah yang ada di pasar.

“Ibu, saya mau beli tempe, harganya berapa?” tanya Bagus (6), salah seorang anak kepada seorang penjual tempe sambil malu-malu. Penjual tempe itu lalu memberinya tempe sambil tersenyum, “Harganya Rp 2.000, Nak,” katanya. Bagus lantas menyodorkan uang Rp 5.000. Sementara sang penjual menyerahkan tempe dan uang kembalian. “Bu Guru, saya sudah beli tempe, uang saya masih sisa,” ucap Bagus dengan penuh riang gembira kepada Ibu Karti, salah seorang guru yang mendampingi mereka.

Menurut salah satu guru TK MAsyitoh Madiun, kegiatan kunjungan disesuaikan dengan tema yang ada dalam kurikulum TK. Tujuannya agar anak-anak mengenal pasar sebagai tempat melakukan transaksi jual beli. Dijelaskan bahwa pasar tradisional dipilih karena pihaknya ingin mengajarkan anak lebih dekat dengan kegiatan perekonomian rakyat. Orangtua saat ini cenderung mengajak anak untuk berbelanja ke mal atau supermarket daripada pasar tradisional. “Alasannya kalau belanja di mal atau supermarket karena bersih dan nyaman. Tapi banyak yang lupa kalau sebenarnya ada nilai lebih yang diperoleh anak-anak ketika belanja ke pasar tradisional. Anak-anak lebih bisa bersosialisasi, memupuk keberanian ketika hendak bertanya kepada penjual, menghitung, tanggung jawab, mandiri, dan banyak sekali nilai yang dapat dipetik,” ujarnya di sela-sela kegiatan. (*Indra/adm)

QS:AL-BAQARAH AYAT 254

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.”

Survey Kepuasan Masyarakat