Segera Mengikuti Jejak Pasar Sleko, PBM akan segera menerapkan sistem OGS (One Gate System)

Pasar Besar Madiun Dibuka Kembali

Penerapan Sistem Parkir OGS (One Gate System) sudah diterapkan di Pasar Sleko mulai akhir tahun 2022. Selama ini, pengelolaan parkir di Pasar Besar Madiun dikelola oleh sekelompok masyarakat. Mereka kemudian menyetorkan retribusi parkir kepada Dinas Perdagangan dengan nominal bervariasi setiap bulannya. 

Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ansar Rasidi, mengungkapkan pihaknya bakal menerapkan one gate system (OGS) di Pasar Besar Madiun (PBM) untuk mengoptimalkan pendapatan retribusi parkir. ‘’Seperti yang disampaikan bapak wali kota, bahwa Kota Madiun tengah dipantau KPK terkait potensi kehilangan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor retribusi parkir,’’ ujar Ansar.

Pada tahun 2022 lalu, setoran parkir dari kelompok masyarakat pengelola parkir Pasar Besar Madiun sebesar Rp788 juta.  “Pengawasan memang sulit dilakukan. Sebaliknya, jumlah kendaraan yang terparkir di PBM akan terhitung akurat jika menggunakan sistem OGS,” tandas Ansar.

(Indra/admin/ppidpembantu)

Menjelang Bulan Ramadhan, WARTEK (Warung Tekan Inflasi) mulai buka kembali di 6 Titik

MADIUN – Wali Kota Madiun Bapak Maidi menginisiasi Warung Tekan Inflasi (Wartek) di 6 titik di Kota Madiun, Rabu (15/03). Sesuai namanya, Wartek bertujuan untuk mengantisipasi kenaikan angka inflasi di Kota Madiun menjelang Bulan Ramadhan. Maidi mengatakan saat ini tanda-tanda inflasi tersebut sudah terlihat di Kota Pendekar salah satunya adanya kenaikan harga komoditas di pasaran.

Untuk itu lah, orang nomor satu di Kota Madiun menyediakan sembako murah agar masyarakat tidak semakin terbebani dengan kenaikan harga komoditas. “Di sini ada beras dengan harga Rp 41.500 ribu per 5Kg, lalu minyak goreng Rp 15 ribu perliter, dan gula Rp 12.500 ribu perkilogram,”. Selain itu juga ada komoditas bawang merah dan telur.

Wartek ini ada di sejumlah titik di Kota Madiun. Antara lain di Wartek Merpati, Wartek Dinas Perdagangan, Wartek Lapak Pesona, Wartek Lapak Bunderan Taman, Wartek Lapak Diponegoro dan Wartek Lapak Pelti.

(Indra/admin/ppidpembantu)

Gandeng PPI, Dinas Perdagangan Kota Madiun gelar operasi pasar jual “Minyakita”

Kota Madiun (ANTARA) – Dinas Perdagangan Kota Madiun menggandeng PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) menggelar operasi pasar minyak goreng murah, yakni Minyakita yang merupakan jatah dari Pemprov Jatim dan Kementerian Perdagangan.

Analis Perdagangan Ahli Muda Dinas Perdagangan Kota Madiun Tri Prasetyaningrum mengatakan OP minyak goreng murah tersebut khusus untuk warga Kota Madiun yang ditunjukkan dengan KTP setempat.

“Untuk Kota Madiun mendapatkan kuota sebanyak 1.000 dus. Atau, setara dengan 12 ribu liter,” ujar Tri Prasetyaningrum di sela kegiatan OP di halaman depan Pasar Besar Madiun (PBM), Selasa.

Selain persyaratan wajib ber-KTP Kota Madiun, warga hanya boleh membeli maksimal 2 liter per orang. Harga yang ditetapkan adalah Rp14 ribu per liter.

“Karena masing-masing kabupaten/kota sudah mendapatkan kuota sendiri-sendiri, maka untuk operasi pasar di depan PBM ini kami utamakan bagi warga Kota Madiun,” kata dia.

Supervisor Komersial PT PPI Zainuddin Oky Wijaya mengatakan bahwa operasi pasar minyak goreng murah akan digelar hingga sembilan hari ke depan. Total ada 4.800 liter minyak goreng yang digelontorkan dalam program ini.

“Ini khusus untuk konsumen umum warga Kota Madiun. Sedangkan untuk pedagang sudah ada kuotanya sendiri yang disalurkan oleh distributor,” tutur Zainuddin.

Seperti diketahui, minyak goreng murah produksi pemerintah Minyakita sejak beberapa bulan sulit dicari di pasaran. Kalaupun ada, harganya mahal bisa tembus hingga Rp17.000 per liter. Padahal harga normalnya adalah Rp14.000 per liter.

Tingginya harga minyak goreng akibat kelangkaan barang di pasaran membuat operasi pasar minyak murah tersebut langsung diserbu warga Kota Madiun.

Selain untuk menurunkan harga, operasi pasar minyak goreng murah tersebut juga bertujuan memenuhi kebutuhan bahan pangan masyarakat menjelang bulan Ramadhan 1444 Hijriah.

(indra/admin/ppidpembantu)
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Dinas Perdagangan Menggelar Kerja Bakti di Lingkungan Kantor

Madiun – Pada hari Jumat (24/02) Dinas Perdagangan menggelar kerja bakti di lingkungan kantor. Untuk mewujudkan lingkungan bersih dan sehat perlu dilakukan kegiatan kerja bakti secara berkelanjutan dan perlu keterlibatan dari seluruh pegawai Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun. Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan lingkungan sekitar kantor secara gotong-royong sehingga tercipta lingkungan kantor yang bersih dan sehat.

Di lingkungan Kantor Dinas Perdagangan khususnya kerja bakti sering dilaksanakan setiap bulan minimal 1x, serperti memberishkan ruangan masing-masing, membersihkan halaman kantor, membersihan area belakang kantor dan kegiatan lainnya.

Kerja bakti membersihkan lingkungan dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bebas dari kotoran, sampah dan rumput. Dengan lingkungan yang sehat maka kita tidak akan mudah terserang penyakit.

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah membersihkan lingkungan agar selalu asri dan nyaman bagi kita semua. Karena di musim panca roba seperti ini banyak penyakit yang timbul, sehingga dengan mengadakan kegiatan ini setidaknya mengurangi sumber penyakit dari lingkungan kerja yang kotor. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk membina hubungan sosial antar pegawai dan gotong royong.

(Indra/admin/ppidpembantu)

Menjelang Ramadhan, Kota Madiun Mendapat Kuota 12.000 Liter Minyakita

6.678 link Penjualan Minyak Goreng MinyaKita telah Ditakedown Pemerintah,  Terkait Kebijakan Baru - Mata Bangka

Kota Madiun – Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Anshar Rasidi mengatakan, wilayah Kota Madiun akan dipasok minyak goreng dalam kemasan dengan harga murah dari pemerintah, Minyakita sebanyak 12.000 liter guna mencukupi kebutuhan masyarakat, utamanya menjelang bulan Ramadhan.

“Saat ini memang minyak goreng kemasan sederhana seperti Minyakita langka di pasaran. Kalaupun ada, harganya cukup mahal,” ujar Ansar Rasidi di Madiun, Jawa Timur, Rabu. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, minyak goreng kemasan murah itu segera didistribusikan ke pedagang di wilayah Kota Madiun melalui tiga distributor yang ditunjuk.

“Tiga distributor itu, yakni PT RNI (Persero), PT PPI (Persero), dan BUMD Aneka Usaha Kota Madiun,” kata dia.

Pedagang Pasar Minta Pembelian Minyakita Tidak Dibatasi

Menurut Ansar, minyak jatah dari produsen nantinya dijual dengan harga sesuai HET yang ditetapkan Kementerian Perdagangan. Yakni, Rp14.000 per liter.

“Sedangkan untuk minyak goreng curah akan dijual ke pasaran seharga Rp15.500 per kilogram,” kata dia.

Aturan penjualan harga eceran tertinggi (HET) tersebut akan segera disosialisasikan kepada pedagang. Yakni, melalui paguyuban masing-masing pasar. Khususnya di Pasar Besar Madiun, Pasar Sleko, Srijaya, dan Kojo.

Lebih lanjut, Anshar mengimbau kepada masyarakat Kota Madiun untuk tidak melakukan “panic buying”. Warga diminta membeli secukupnya sesuai kebutuhan.

“Nantinya, maksimal pembelian untuk Minyakita adalah 2 liter per orang per hari. Atau, 10 kilogram minyak curah per orang per hari,” kata dia.

Sementara, harga Minyakita di pasaran Madiun naik signifikan dari HET Rp14.000 per liter menjadi kisaran Rp16.000 hingga Rp17.000 per liter. Hal itu disebabkan karena minyak goreng murah itu sulit didapatkan sejak beberapa bulan terakhir. Dilansir dari antaranews.com.

(Indra/admin/ppidpembantu)

Retribusi Parkir Sistem OGS Dongkrak PAD Sektor Perdagangan

KOTA MADIUN – Retribusi parkir di pasar tradisional masih memiliki kontribusi besar menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perdagangan. Dari Pasar Besar Madiun saja, pada tahun lalu mampu menyumbang pendapatan retribusi parkir sebesar Rp 788 juta. Angka itu melampaui capaian 2021 yang ‘’hanya’’ Rp 667 juta.

Kabid Pengelolaan Pasar Rakyat Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Madiun Puguh Supradijanto menyebutkan, kenaikan pendapatan retribusi parkir juga dibukukan Pasar Sleko. Sepanjang tahun lalu, kata dia, pasar tersebut menyumbang angka Rp 430 juta. ‘’Naik tiga kali lipat dibanding 2021. Tahun itu tercatat Rp 157 juta,’’ ujarnya kemarin (26/1).

Sementara, realisasi pendapatan retribusi parkir empat pasar lainnya relatif stabil. Pasar Srijaya sebesar Rp 65,4 juta, Pasar Sepoor Rp 12,6 juta, Pasar Logam Jaya Rp 5,1 juta, dan Pasar Kawak Rp 4,2 juta (selengkapnya lihat grafis). ‘’Seluruhnya mencapai target,’’ kata Puguh sembari menyebutkan bahwa target retribusi parkir pasar pada 2023 ini dipatok sama dengan tahun lalu.

Puguh menambahkan, setelah sukses diterapkan di Pasar Sleko, parkir one gate system (OGS) tahun ini bakal diberlakukan di Pasar Besar Madiun. Pun, sistem tersebut diyakini mampu menekan potensi kebocoran pendapatan retribusi parkir. (indra/admin/ppidpembantu)

Dinas Perdagangan Kota Madiun tera ulang ukuran BBM sejumlah SPBU

Madiun – Dinas Perdagangan Kota Madiun, Jawa Timur, melalui UPTD Metrologi Legal melakukan kegiatan tera ulang di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) setempat untuk memberikan rasa aman kepada konsumen sesuai aturan yang berlaku (08/02).

“Kegiatan tera ulang di SPBU kali ini bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap konsumen warga Kota Madiun,” ujar Kepala UPTD Metrologi Legal Dinas Perdagangan Kota Madiun Tjatur Heri Siswanto di Madiun, Kamis.

Menurut dia, dalam pengujian tersebut, petugas UPTD Metrologi Legal menyediakan bejana ukur. Kemudian, mengisinya dengan bahan bakar umum sebanyak 20 liter. Alat yang ditera ulang adalah dispenser BBM dan “nozzle gun” di SPBU.

“Kemudian setelah itu, kami cocokkan apakah sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata dia lebih lanjut.

Dari seluruh “nozzle gun” yang diperiksa, Tjatur menyatakan hasilnya cukup memuaskan, yakni, seluruh nozzle dinyatakan berfungsi optimal dan perhitungannya cukup akurat.

Selain itu, lanjut Tjatur, bahan bakar minyak yang dikeluarkan dari setiap nozzle juga masih dalam ambang toleransi. Hal tersebut tidak hanya berlaku bagi SPBU di Jalan Yos Sudarso yang ditera ulang awal. Tapi juga seluruh SPBU di wilayah Kota Madiun.

Batas toleransi dalam pengukuran tera ulang tersebut adalah 0,5 persen. Setelah ditera ulang, petugas memberikan cap tera sah sesuai tahun berjalan terhadap SPBU tersebut. Dengan demikian, SPBU tersebut sah digunakan untuk bertransaksi konsumen. (Indra/admin/ppidpembantu)

DINAS PERDAGANGAN GELAR OPRASI PASAR UNTUK MENSTABILITASKAN  HARGA BERAS DI KOTA MADIUN

Dinas Perdagangan Kota Madiun bekerjasama dengan Bulog mengadakan Oprasi Pasar pada Sabtu (04/02). Kegiatan ini dilaksanakan di 3 (tiga) titik diantaranya di Pasar Besar Madiun, Pasar Sleko dan Wartek Jl. Merpati dengan jumlah kuota 300 pcs atau sekitar 1500 kg dikemas per 5 kg dengan harga Rp. 41.500 per pcs.

Oprasi Pasar ini dilaksanakan untuk menekan harga beras medium di tiga titik pasar pantauan yaitu Pasar Besar Madiun, Pasar Sleko dan Pasar Sri jaya, dengan harga yang diprediksi akan naik. Saat ini harga beras medium mencapai harga Rp. 10.500. Kegiatan Oprasi Pasar Ini akan terus dilaksakan untuk menekan harga beras dipasaran sampai waktu yang belum bisa ditentukan. (rini/admin/ppidpembantu)

TK Cendekia Kids School menerapkan Gerakan Kembali Ke Pasar di Pasar Besar Madiun

Madiun- Siswa-siswi Taman Kanak-kanak atau TK dari Cendekia Kids School laksanakan kegiatan Outing Class dengan di Pasar Besar Madiun, Kamis (02/02/2023). Outing Class ini dilakukan TK Cendekia Kids school sebagai pengenalan lingkungan bagi perkembangan Tumbuh kembang Anak dan melatih keberanian, kemandirian serta memberikan pengalaman baru bagi Siswa-siswi TK, selain itu Siswa-siswi TK Kartika diberikan penjelasan dan maafaat melakukan kegiatan di luar ruangan dan ber olah raga serta pentingnya mengenal pasar.

Dinas Perdagangan Mulai Menerapkan e-retribusi Pedagang “ojokan” Pasar Sleko Kota Madiun

Pasar Sleko

Kota Madiun – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Madiun, Jawa Timur menerapkan retribusi secara elektronik atau e-retribusi untuk para pedagang “ojokan” atau tidak tetap di Pasar Sleko setempat guna mencegah kebocoran pendapatan asli daerah.

“Uji coba retribusi bagi pedagang secara non-tunai sudah berjalan satu pekan ini,” ujar Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Madiun Ansar Rasidi di Madiun, Rabu.

Menurut dia, pemberlakuan e-retribusi pedagang ojokan tersebut merupakan bagian dari revitalisasi Pasar Sleko. Sehingga, revitalisasi tidak hanya fisik bangunan pasar, namun juga manajemennya.

“Tujuannya adalah upaya transparansi penarikan retribusi. Termasuk mencegah kebocoran salah satu sumber pendapatan daerah. Sehingga, seluruh retribusi pasar yang dibayarkan pedagang masuk ke kas daerah (kasda),” kata dia.

Adapun, pedagang ojokan merupakan pedagang yang menjajakan jualannya di lantai dan biasanya tidak menetap. Mereka bukan pedagang yang menyewa kios secara permanen. Tercatat ada sekitar 50 pedagang ojokan.

Para pedagang tersebut telah dibagikan “quick response” (QR) “code”. Petugas penarik retribusi nantinya tinggal melakukan pindai QR code tersebut.

“Pedagang masing-masing yang melakukan pengisian atau’top up’ sendiri. Nanti saldonya secara otomatis berkurang sesuai tarif retribusi setiap kali petugas melakukan pindai,” ucap dia.

QR code yang dibuatkan Dinas Perdagangan itu wajib terus dibawa setiap kali berjualan. Ke depan, tidak menutup kemungkinan juga bisa dimanfaatkan sebagai sistem pembayaran transaksi dengan pembeli.

Ia menjelaskan, sistem e-retribusi dengan QR code itu bukan hal baru bagi pedagang Pasar Sleko. Sebelumnya, pedagang tetap atau yang menyewa kios sudah menerapkan sistem pembayaran nontunai tersebut lebih dulu.

Cara kerjanya, para pedagang wajib menunjukkan QR code berikut dompet digital atau “e-wallet” yang telah dibuat petugas Disdag. Selanjutnya, mengisi atau top up dana sesuai kebutuhan. Ketika ada penarik retribusi, pedagang cukup menunjukkan QR code yang kemudian dipindai petugas.

“Nominal uang sesuai tarif retribusi otomatis akan terkirim ke Kasda. Laporan pembayaran juga masuk ke Disdag,” kata Ansar.

Dia menambahkan, pihaknya berencana memberlakukan sistem pembayaran retribusi non-tunai tersebut di sejumlah pasar tradisional lain. Salah satunya, Pasar Besar Madiun (PBM) yang dijadwalkan mulai pertengahan Februari mendatang.

“Prinsipnya, pembayaran retribusi perlahan kami alihkan dari tunai ke nontunai. Digitalisasi ini sekaligus sebagai upaya meminimalkan kebocoran pendapatan dari segi retribusi pasar,” tuturnya.

Selama masa uji coba, pihaknya intensif melakukan sosialisasi dan pemahaman ke petugas dan para pedagang pasar setempat.Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA 2023